Minggu, 28 April 2013

Tugas Softkill




ETIKA DAN PROFESIONALISME TIS

 PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi informasi pada aktivìtas manusia pada saat ini memang begitu besar, teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberìkan andil besar terhadap perubahan­-perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen organisasi. Berkat teknologí ini, berbagai kemudahan dapat dìrasakan oleh manusia.
Teknologi Informasi Sistem (TIS) adalah technology information system yaitu teknologi yang tidak terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan data, aspek keuangan, pelayanan jasa sejak perencanaan, standar dan prosedur, serta organisasi dan pengendalian sistem catatan (informasi).

Apa yang dimaksud dengan Etika dan Profesionalisme TIS ?
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang berati timbul dari kebiasaan, adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.
Etika merupakan suatu cabang filosofi yang berkaitan dengan apa saja yang dipertimbangkan baik dan salah. Ada beberapa definisi mengenai etika antara lain :
  • Kode moral dari suatu profesi tertentu;
  • Standar penyelenggaraan suatu profesi tertentu;
  • Persetujuan diantara manusia untuk melakukan yang benar dan menghindari yang salah.
Dengan adanya ketiga factor tersebut di atas maka terdapat implikasi etis terhadap penggunaan teknologi informasi meliputi moral, etika dan hukum. Selain itu, terdapat hak sosial dan komputer ( Deborah Johnson) dan hak atas informasi (Richard O. Masson). Kedua hak tersebut tidak dapat diambil oleh siapapun, namun sebagai pengguna teknologi ini, pengguna harus belajar bagaimana mempunyai etika yang baik dalam berkomputer.
Berikut sepuluh etika berkomputer, yang nantinya akan mengurangi dampak negative dari penggunaan computer, yaitu
  1. Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain
  2. Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain
  3. Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya
  4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
  5. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu
  6. Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar
  7. Jangan menggunakan sumberdaya komputer orang lain tanpa sepengetahuan yang          bersangkutan
  8. Jangan mencuri kekayaan intelektual orang lain
  9. Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem komputer yang dirancang
  10. Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama saat menggunakan Komputer.

Mengapa Etika dan Profesionalisme TIS dibutuhkan ?
Dalam pelaksanaan Teknologi ini tentu diperlukannya suatu Etika dan sifat Profesionalisme sehingga semua pekerjaan yang berhubungan teknologi ini akan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya.
Sehingga tidak terjadinya penggunaan TIS sebagai suatu sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan digunakan hanya dapat merugikan bagi kehidupan manusia.

Kapan Etika dan Profesionalisme TIS harus diterapkan ?
Ada empat isu etika era informasi pada umumnya, yaitu privacy (kerahasiaan), accuracy (kebenaran), property (kepemilikan), accessibility (hak akses).
1.   Privacy.
Contohnya, sebagai administrator untuk backup dan replikasi data, mereview data yang dipercayakan kepada Anda dilakukan seperlunya bila terkait dengan pekerjaan. Anda harus profesional.
2.   Accuracy.
Informasi yang diberikan harus benar, ter-otentikasi, tepat, akurat, dan bertanggung jawab karena apa yang Anda informasikan bisa jadi merupakan bahan referensi dalam membuat keputusan.
3.   Property.
Aspek ini berhubungan dengan siapa pemilik informasi, bagaimana harganya, siapa channel atau bagaimana informasi itu mengalir, siapa yang boleh mengakses.
4.   Accessibility.
Berhubungan dengan informasi apa yang dapat diperoleh orang seseorang atau organisasi, dan dalam kondisi seperti apa. Hak akses ini erat hubungannya dengan privasi dan sekuriti.

Etika Komputer mucul pada era tahun 1940-1950an sebagai sebuah bidang studi dimulai dari pekerjaan profesor Norbert Wiener yang mengembangkan suatu meriam antipesawat yang mampu menembak jatuh sebuah pesawat tempur yang melintas di atasnya yang disebut cybernetics atau the science of information feedback. Pada pertengahan tahun 1960 , Donn Parker dari SRI Internasional Menlo Park California melakukan berbagai riset untuk menguji penggunaan komputer yang tidak tidak sesuai dengan profesionalisme di bidang komputer.
Dalam perkembangannya, ia menerbitkan “Rules of Ethics in Information Processing” atau peraturan tentang etika dalam pengolahan informasi. Sepanjang tahun 1990, berbagai pelatihan baru di universitas, pusat riset, konfrensi, jurnal, buku teks dan artikel menunjukkan suatu keanekaragaman yang luas tentang topik di bidang etika komputer. Ada tiga alasan utama mengapa masyarakat berminat untuk menggunakan komputer yaitu:
Kelenturan logika yang memiliki kemampuan untuk membuat suatu aplikasi untuk melakukan apapun yang diinginkan oleh programmer untuk penggunannya.
Faktor Transformasi yang memiliki kemampuan untuk bergerak dengan cepat kemanapun pengguna akan menuju ke suatu tempat.
Faktor tak kasat mata yang memiliki kemampuan untuk menyembunyikan semua operasi internal computer sehingga tidak ada peluang bagi penyusup untuk menyalahgunakan operasi tersebut.

Profesionalisme
Pengertian Profesi adalah pekerjaan yang memiliki karakteristik tertentu, yakni pengetahuan dan memiliki status dan prestise dari masyarakat serta memiliki otonomi. Sedangkan untuk profesionalisme Suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar (fateri/profilteri) untuk menerima panggilan tersebut untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).
 
Ciri
ciri profesionalisme:
1.  Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi;
2.  Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan;
3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya;
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

Tujuan Kode Etik Profesi
Berikut ini rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi adalah:
  1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
  2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan.
  3. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu.
  4. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
  5. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
  6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-undang).
Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.
Siapa yang seharusnya menerapkan Etika dan Profesionalisme TIS ?
Setiap orang yang hendak menggunakan teknologi sistem informasi tertentu harus mempertimbangkan untuk menggunakan etika dan profesionalisme TIS, dimana pengguna etika dan profesionalisme TIS ini adalah semua elemen di dalam lingkungan kerja yang akan menggunakan TIS. Setiap elemen di suatu lingkungan kerja ini harus sadar dan juga bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TIS untuk menghindari isu-isu etika.
Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 3 kelompok sesuai bidangnya.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Kelompok Pertama
  • Sistem analis, merupakan orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan  diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.
  • Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.
  • Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
  • Web Programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan ranc angan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya dan lain-lain.
Kelompok Kedua
Adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Di dalam lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
  • Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem computer;
  • Networking Engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshootingnya dan lain-lain.
Kelompok ketiga
Adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Dimana pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti :
  • EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
  • System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah system

Sumber :
http://eknazanlaharra.blogspot.com/2010/04/ciri-ciri-profesionalisme-dibidang-it.html
http://ebams.wordpress.com/2008/05/26/kode-etik-dan-organisasi-profesi/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/etika-pada-teknologi-sistem-informasi/
http://ribhy.ini-aja.com/ep-tsi-2011/etika-dan-profesionalisme-it/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar